Friday, September 23, 2011

Crowd Funding

Pertama kali lihat istilah ini agak bingung sih dengan maksudnya. Ceritanya lagi lihat program TV NHK World, tentang petani muda yang ingin mengembangkan cita rasa pada beras yang diolahnya. Terus karena penasaran, coba cek di Wikipedia. Agak ngeh dikit sih. Pokoknya fenomena ini baru berkembang akibat makin berkembangnya internet di negara-negara maju. Tapi kalo menurut saya, kok jadi mirip Koperasi ya?
By the way, saya juga pernah lihat cerita yang mirip di stasiun TV yang sama. Ceritanya tentang bagaimana seorang wirausahawan Jepang memulai bisnis kredit pembelian dan pemasangan panel listrik tenaga surya (solar cell). Mengingat harga panel tenaga surya yang masih selangit, dia mencoba untuk menerapkan sistem dengan penanaman modal awal US$2000 saja kepada beberapa orang sasaran yaitu tepatnya dari masyarakat biasa (bukan investor profesional), dan uang tersebut akan digunakan untuk membeli beberapa unit panel yang kemudian akan di-kreditkan kepada yang berminat. Setelah berjalan beberapa lama, ternyata usahanya ini cukup berhasil dan masyarakat pun semakin tertarik untuk mengikuti program yang dipeloporinya.

Balik lagi ke fenomena internet-nya, di Jepang sendiri ada situs yaitu https://readyfor.jp. Situs ini memuat proyek-proyek yang membutuhkan dukungan komunitas agar dapat berhasil. Meskipun saya sendiri nggak begitu paham isinya (karena UI-nya pakai kanji dan kana), user dapat meng-upload video untuk mengajak pengunjung lain untuk turut berpartisipasi dalam proyek yang direncanakan.

Akhirnya, kapan ya masyarakat Indonesia bisa mengadopsi sistem semacam ini? Memanfaatkan koperasi untuk teknologi hijau? Juga memanfaatkan internet untuk menggalang dana investasi? Memang sih saya pernah mendengar kalo ada koperasi di Indonesia yang bisa menghasilkan listrik dari teknologi mikro-hidro dan menjual hasilnya ke PLN. Tapi untuk yang skala besar lainnya? Yang pasti kita tunggu saja lah terobosan-terobosan dari jenius-jenius muda Indonesia!

No comments:

Post a Comment