Saturday, August 4, 2012

Connecting the Dots

Judul ini saya dapatkan dari ucapan Pak Rhenald Kasali saat "mempromosikan" bukunya yg berjudul "Cracking Entrepreneur". Ungkapan ini juga diucapkannya pada acara "Rumah Perubahan" yg ditayangkan TVRI pada Selasa lalu. Namun sebelumnya pun sebenarnya saya sudah cukup sering mendengar ungkapan ini.

Menghubungkan titik-titik, ini sepintas terdengar seperti "pekerjaan" anak SD, bahkan TK. Saya masih ingat ada sebuah jenis tugas yg disebut "menjodohkan". Contohnya di lajur kiri ada gambar tujuh buah bebek, dan di sebelah kanan ada angka2, kemudian siswa menarik garis dari kiri ke kanan (sepertinya saya tidak perlu menggambarkannya secara terperinci seperti ini ya). Ada pula permainan menghubungkan titik2 yg mana di setiap titik terdapat angka, dan tugas yg perlu dilakukan adalah menghubungkan titik2 tsb sehingga akan dihasilkan sebuah bentuk gambar.

Namun bukan itu yg akan saya bahas. Ini merupakan sebuah pemikiran yg hanya dimiliki oleh seseorang yg punya pola pikir wirausahawan. Beberapa tokoh yg memiliki tindakan2 out-of-the box ini terangkum di dalam buku tersebut (sok tahu nih, padahal belum baca bukunya...).

Salah satu yg ditampilkan oleh Pak Rhenald adalah nama ini, Eddy Permadi. Dia bisa menghubungkan antara "Tekonologi Mikrohidro" dengan "Minuman Bandrek". Sesuatu yg secara sepintas "nggak nyambung", antara mesin canggih dan minuman tradisional. Beliau adalah salah satu tokoh yg banyak berkontribusi dalam program bernama "Desa Terang". Cerita lebih lanjut, bisa dibaca sendiri di link yg saya berikan di atas.

Cerita lain yg "kebetulan" saya kait2-kan dengan konsep ini adalah kisah antara raksasa mobil "Toyota" dan sebuah studio animasi Jepang, Studio 4C,  yg menghasilkan sebuah anime berjudul: Peace Eco Smile (PES). Sebuah proyek yg tergolong unik, karena melibatkan korporasi yg tidak hanya dilibatkan dalam hal penggalangan dana, tetapi juga sebagai penggagas konsep/ide cerita.
Sebuah animasi yg punya misi tidak sekadar menghibur, tetapi juga memberikan edukasi seputar dunia otomotif, khususnya tentang keselamatan berkendara. Sangat khas animasi Jepang, ada unsur edukasi di dalamnya. Menurut mereka, melalui media animasi, pihak korporasi dapat berbicara banyak, yg mana hal ini sulit direalisasikan melalui ikalan komersial. Selain itu, melalui animasi, mereka dapat mengincar segmen pemirsa yg lebih luas. Dengan menggunakan animasi yg colorful, disertai tokoh "binatang peliharaan alien" yg imut, serta mengambil dasar cerita kisah cinta sepasang remaja, membuat segmen pemirsa animasi ini cukup luas, yakni dari anak2 hingga dewasa.

Semoga konsep ini juga bisa Anda praktik-kan dalam lingkungan aktivitas Anda sehari-hari. Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment